TUGAS PSIKOLOGI MANAJEMEN
“Komunikasi Dalam Manajemen”
![logo gunadarma](file:///C:/Users/Suryo/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image001.jpg)
Oleh
:
Cinthia
Anindita Prasetianti
11511663
3PA05
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS GUNADARMA
2014
A.
Definisi
Komunikasi
Komunikasi
adalah proses menyalurkan informasi, ide, penjelasan, perasaan, pertanyaan dari
orang ke orang atau dari kelompok ke kelompok. Komunikasi adalah proses
interaksi antara orang-orang atau kelompok-kelompok yang ditujukan untuk
mempengaruhi sikap dan perilaku orang-orang dan kelompok-kelompok dalam suatu
organisasi. Komunikasi dapat diartikan sebagai usaha untuk menyampaikan maksud
tertentu kepada orang lain sehingga orang tersebut dapat memahami maksud yang
disampaikan. Komunikasi dapat juga diartikan sebagai suatu proses penyampaian
makna dari pengirim kepada penerima, dengan menggunakan media tertentu. Komunikasi
merupakan sesuatu yang sangat pokok, yang dalam prosesnya terdapat tujuan. Komunikasi
merupakan hal penting dalam sistem pengendalian manajemen yang merupakan alat
untuk mengarahkan, memotivasi, memonitor atau mengamati serta evaluasi
pelaksanaan manajemen perusahaan yang mencoba mengarahkan pada tujuan
organisasi dalam perusahaan agar kinerja yang dilakukan oleh pihak manajemen
perusahaan dapat berjalan lebih efesien dan lancar, yang di monitor atau yang
diatur dalam sistem pengendalian manajemen adalah kinerja dari perilaku manajer
di dalam mengelola perusahaan.
B.
Proses
Komunikasi
Arus
pesan yang terjadi dalam suatu jaringan yang sifat hubungannya saling
bergantung satu sama lain (the flow of messages within a network of
interdependen relationship). Pesan
dibuat dan dipertukarkan sebagai respon terhadap
tujuan, kebijakan, dan tujuan spesifik organisasi
Secara ringkas, proses berlangsungnya komunikasi
bisa digambarkan seperti berikut :
- Komunikator
(sender) yang mempunyai maksud berkomunikasi dengan orang lain
mengirimkan suatu pesan kepada orang yang dimaksud. Pesan yang disampaikan
itu bisa berupa informasi dalam bentuk bahasa ataupun
lewat simbol-simbol yang bisa dimengerti kedua pihak.
- Pesan
(message) itu disampaikan atau dibawa melalui suatu media atau
saluran baik secara langsung maupun tidak langsung. Media atau alat yang
menjadi penyampai pesan dari komunikator ke komunikan contohnya berbicara
langsung melalui telepon, surat, e-mail, atau media lainnya.
- Komunikan
(receiver) menerima pesan yang disampaikan dan menerjemahkan isi
pesan yang diterimanya ke dalam bahasa yang dimengerti oleh komunikan itu
sendiri.
- Komunikan (receiver) memberikan umpan balik (feedback) atau tanggapan atas pesan yang dikirimkan kepadanya, apakah dia mengerti atau memahami pesan yang dimaksud oleh si pengirim.
Berikut ini adalah gambar alur dari
proses komunikasi :
![http://t3.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcTwSIK-UsIArzmzr654lLMOOEplU2f26hnGFG3Tr04lw1HlWO6n](file:///C:/Users/Suryo/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image003.jpg)
![https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg7ykoYzEnXkVrLyEdpVF25c2VI7H-RMFpvNgzkJhgyYOJrvlSM3J2caElrpylJjuPnZvK8ubY-ZDyC_6DGpzFGqXLUg3oNeLkQvLrlpTYN-5W5R4QQuhMo2qwQr3P5EyUDpSCTqzS8y1k4/s1600/gambar+proses+komunikasi.png](file:///C:/Users/Suryo/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image005.gif)
C.
Hambatan
Komunikasi
Pada sebuah proses komunikasi yang terjadi terkadang
kita juga akan mengalami banyak hambatan dalam berkomunikasi. Sehingga informasi dan gagasan yang
disampaikan tidak dapat diterima dan dimengerti dengan jelas oleh penerima
pesan atau receiver.
Beberapa
hambatan komunikasi adalah :
a) Hambatan Sematik.
Komunikasi yang
disebabkan oleh faktor bahasa yang digunakan oleh para pelaku
Komunikasi
b) Hambatan Mekanik.
Komunikasi yang
disebabkan oleh factor elektrik, mesin atau media lainnya
c) Hambatan Antropologis
Hambatan yang
disebabkan oleh perbedaan pada diri manusia
d)
Hambatan Psikologis
Hambatan
yang disebabkan oleh faktor kejiwaan
Menurut
Ron Ludlow & Fergus Panton, ada hambatan-hambatan yang menyebabkan
komunikasi tidak efektif yaitu :
1. Status
effect
Adanya perbedaaan pengaruh status sosial
yang dimiliki setiap manusia.Misalnya karyawan dengan status sosial yang lebih
rendah harus tunduk dan patuh apapun perintah yang diberikan atasan. Maka
karyawan tersebut tidak dapat atau takut mengemukakan aspirasinya atau
pendapatnya.
2. Semantic
Problems
Faktor semantik menyangkut bahasa yang
dipergunakan komunikator sebagai alat untuk menyalurkan pikiran dan perasaanya
kepada komunikan. Demi kelancaran komunikasi seorang komunikator harus
benar-benar memperhatikan gangguan sematis ini, sebab kesalahan pengucapan atau
kesalahan dalam penulisan dapat menimbulkan salah pengertian (misunderstanding)
atau penafsiran (misinterpretation) yang pada gilirannya bisa menimbulkan salah
komunikasi (miscommunication). Misalnya kesalahan pengucapan bahasa dan salah
penafsiran seperti contoh : pengucapan demonstrasi menjadi demokrasi, kedelai
menjadi keledai dan lain-lain.
3. Perceptual
distorsion
Perceptual distorsion dapat disebabkan
karena perbedaan cara pandangan yang sempit pada diri sendiri dan perbedaaan
cara berpikir serta cara mengerti yang sempit terhadap orang lain. Sehingga
dalam komunikasi terjadi perbedaan persepsi dan wawasan atau cara pandang
antara satu dengan yang lainnya.
4. Cultural
Differences
Hambatan yang terjadi karena disebabkan
adanya perbedaan kebudayaan, agama dan lingkungan sosial. Dalam suatu
organisasi terdapat beberapa suku, ras, dan bahasa yang berbeda. Sehingga ada
beberapa kata-kata yang memiliki arti berbeda di tiap suku. Seperti contoh :
kata “jangan” dalam bahasa Indonesia artinya tidak boleh, tetapi orang suku jawa
mengartikan kata tersebut suatu jenis makanan berupa sup.
5. Physical
Distractions
Hambatan ini disebabkan oleh gangguan
lingkungan fisik terhadap proses berlangsungnya komunikasi. Contohnya : suara
riuh orang-orang atau kebisingan, suara hujan atau petir, dan cahaya yang
kurang jelas.
6. Poor
choice of communication channels
Adalah gangguan yang disebabkan pada
media yang dipergunakan dalam melancarkan komunikasi. Contoh dalam kehidupan
sehari-hari misalnya sambungan telephone yang terputus-putus, suara radio yang
hilang dan muncul, gambar yang kabur pada pesawat televisi, huruf ketikan yang
buram pada surat sehingga informasi tidak dapat ditangkap dan dimengerti dengan
jelas.
7. No
Feed back
Hambatan tersebut adalah seorang sender
mengirimkan pesan kepada receiver tetapi tidak adanya respon dan tanggapan dari
receiver maka yang terjadi adalah komunikasi satu arah yang sia-sia. Seperti
contoh : Seorang manajer menerangkan suatu gagasan yang ditujukan kepada para
karyawan, dalam penerapan gagasan tersebut para karyawan tidak memberikan
tanggapan atau respon dengan kata lain tidak peduli dengan gagasan seorang
manajer.
Menurut
Leonard R.S. dan George Strauss ada beberapa hambatan terhadap komunikasi yang
efektif, yaitu :
1. Mendengar
Biasanya kita mendengar apa yang ingin
kita dengar. Banyak hal atau informasi yang ada di sekeliling kita, namun tidak
semua yang kita dengar dan tanggapi. Informasi yang menarik bagi kita, itulah
yang ingin kita dengar.
2. Mengabaikan
informasi yang bertentangan dengan apa yang kita ketahui
3. Menilai
sumber
Kita cenderung menilai siapa yang
memberikan informasi. Jika ada anak kecil yang memberikan informasi tentang
suatu hal, kita cenderung mengabaikannya.
4.
Persepsi yang
berbeda
Komunikasi tidak akan berjalan efektif,
jika persepsi si pengirim pesan tidak sama dengan si penerima pesan. Perbedaan
ini bahkan bisa menimbulkan pertengkaran, diantara pengirim dan penerima pesan.
5.
Kata yang
berarti lain bagi orang yang berbeda
Kita sering mendengar kata yang artinya
tidak sesuai dengan pemahaman kita. Seseorang menyebut akan datang sebentar
lagi, mempunyai arti yang berbeda bagi orang yang menanggapinya. Sebentar lagi
bisa berarti satu menit, lima menit, setengah jam atau satu jam kemudian.
6.
Sinyal
nonverbal yang tidak konsisten
Gerak-gerik kita ketika berkomunikasi –
tidak melihat kepada lawan bicara, tetap dengan aktivitas kita pada saat ada
yang berkomunikasi dengan kita mempengaruhi porses komunikasi yang berlangsung.
7. Pengaruh emosi
Pada keadaan marah, seseorang akan kesulitan
untuk menerima informasi apapun berita atau informasi yang diberikan, tidak
akan diterima dan ditanggapinya.
8. Gangguan
Gangguan ini bisa berupa suara yang
bising pada saat kita berkomunikasi, jarak yang jauh, dan lain sebagainya.
D.
Definisi
Komunikasi Interpersonal Efektif
Menurut Effendi, komunikasi interpersonal
merupakan komunikasi antar komunikator dengan komunikan dimana komunikasi jenis ini dianggap paling
efektif dalam upaya mengubah sikap, pendapat atau perilaku seseorang karena
sifatnya yang dialogis yaitu berupa percakapan. Arus balik bersifat langsung
komunikator mengetahui tanggapan komunikan saat itu juga. Pada saat komunikasi
dilancarkan, komunikator mengetahui secara pasti apakah komunikasinya positif
atau negatif, berhasil atau tidaknya. Komunikasi dapat dikatakan efektif
apabila pesan diterima dan dimengerti sebagaimana dimaksud oleh pengirim pesan,
pesan ditindak lanjuti dengan sebuah perbuatan secara suka rela oleh penerima
pesan, pesan dapat meningkatkan kualitas hubungan antar pribadi dan tidak ada
hambatan untuk itu. Komunikasi interpersonal dikatakan efektif apabila memenuhi
tiga persyaratan utama, yaitu :
a. Pengertian yang sama
terhadap makna pesan
Salah satu indikator yang dapat digunakan sebagai ukuran
komunikasi dikatakan efektif adalah apabila makna pesan yang dikirim oleh
komunikator sama dengan makna pesan yang diterima oleh komunikan. Pada tataran
empiris, seringkali terjadi miss
communication yang disebabkan oleh karena komunikan memahami makna pesan
tidak sesuai dengan yang dimaksudkan oleh komunikator.
b. Melaksanakan pesan secara
suka rela
Indikator komunikasi interpersonal yang efektif berikutnya adalah
bahwa komunikan menindak lanjuti pesan tersebut dengan perbuatan dan dilakukan
secara suka rela tidak karena dipaksa. Hal ini mengindikasikan bahwa dalam
proses komunikasi interpersonal komunikator dan komunikan memiliki peluang
untuk memperoleh keuntungan. Komunikasi interpersonal yang baik dan berlangsung
dalam kedudukan setara sangat diperlukan agar kedua belah pihak menceritakan
dan mengungkapkan isi pikirannya secra suka rela, jujur, tanpa merasa takut.
Komunikasi interpersonal yang efektif mampu mempengaruhi emosi pihak pihak yang
terlibat dalam komunikasi itu kedalam suasana yang nyaman, harmonis dan bukan
sebagai suasana yang tertekan.
c. Meningkatkan kualitas
hubungan antar pribadi
Efektivitas dalam komunikasi interpersonal akan mendorong
terjadinya hubungan yang positif terhadap rekan, keluarga dan kolega. Hal ini
disebabkan pihak-pihak yang saling berkomunikasi merasakan memperoleh manfaat
dari komunikasi itu sehingga merasa perlu untuk memelihara hubungan antar pribadi.
Banyak orang menjadi sukses karena memiliki hubungan yang sangat baik dengan
orang lain. Mereka menanamkan identitas yang positif kepada orang lain sehingga
mereka memiliki image yang baik di mata masyarakat.
E. Komunikasi Interseprsonal
Efektif Dalam Organisasi Mencakup
Componential Dan Situational
Komunikasi dalam organisasi atau perusahaan
dapat menentukan efektif atau tidaknya dalam suatu penyampaian pesan atau
perintah antar anggota organisasi baik antara atasan dengan bawahan (downward
communication), bawahan dengan atasan (upward communication), maupun antar
anggota yang jabatannya setaraf (lateral communication). Secara sederhana,
komunikasi adalah proses penyampaian atau transfer dan pemahaman suatu
pengertian (meaning). Jadi dalam berkomunikasi, kita harus efektif menyampaikan
pesan yang ada pada kita kepada orang lain. Adapun berkomunikasi secara
langsung dan sesuai dengan pesan yang ingin disampaikan kepada orang lain.
Karena dapat mengubah sikap, pendapat dan perilaku seseorang dengan efek umpan
balik secara langsung. Proses berkomunikasi dimulai dari adanya pesan yang akan
disampaikan oleh pengirim, kemudian ditransfer melalui suatu channel (saluran),
kemudian diterima oleh penerima. Adapun komunikasi interpersonal efektif dalam
suatu organisasi mencakup dua bagian yaitu :
1. Componential
Menjelaskan komunikasi antar pribadi dengan mengamati
komponen-komponen utamanya, dalam hal ini adalah penyampaian pesan oleh satu
orang dan penerimaan pesan oleh orang lain dengan berbagai dampaknya dan dengan
peluang untuk memberikan umpan balik dengan segera.
2. Situasional
Interaksi tatap muka antara dua orang dengan potensi umpan balik
langsung dengan situasi yang mendukung disekitarnya.
DAFTAR
PUSTAKA
desainnya gelap banget nih
ReplyDeletewww.ittelkom-sby.ac.id