Pages

Friday 1 November 2013

Tulisan 1 & 2 Periode 2 Psikologi Manajemen

TULISAN 1
POAC

Dalam suatu organisasi agar dapat berjalan dengan baik dan mencapai tujuan yang telah ditetapkan dibutuhkan suatu manajemen yang baik. Manajemen yang baik di dalamnya terdapat proses-proses yang harus dijalani agar dapat mencapai hasil yang maksimal. Dalam proses manajemen dikenal istilah POAC atau Planning, Organizing, Actuating, Controlling. Dimana setiap prosesnya harus dilalui satu per satu secara bertahap agar didapatkan hasil yang sesuai tujuan dengan efektif dan efisien.
Di sini saya akan menjelaskan proses dari POAC itu sendiri. Proses atau tahapan pertama yang harus dijalankan adalah Planning atau Perencanaan. Hal ini sangat penting untuk menentukan atau menetapkan tujuan dari organisasi tersebut dan bagaimana untuk mencapai tujuan tersebut. Proses yang kedua adalah Organizing atau Pengorganisasian. Dalam hal ini proses yang dilakukan adalah untuk memastikan ketersediaan sumber daya baik manusia maupun non manusia untuk dapat mencapi tujuan tersebut. Proses yang ketiga adalah Actuating atau pengarahan. Dalam hal ini seorang manajer berperan penting untuk mengarahkan para pekerja untuk mencapai tujuan organisasi tersebut. Dan proses yang terakhir adalah Controlling atau Pengontrolan. Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa kinerja dari para pekerja sudah sesuai dengan rencana dan tujuan yang fungsinya untuk melihat apakah perlu adanya revisi atau perubahan agar mencapai hasil yang lebih maksimal.

Referensi :
Handoko, T. Hani. (2003). Manajemen Edisi 2. Yogyakarta: YPFE-YOGYAKARTA

TULISAN 2
MSDM

Manajemen sumber daya manusia sangat penting untuk mendukung tercapainya tujuan dengan hasil yang maksimal dan dengan efisien. Menurut A.F. Stoner, manajemen sumber daya manusia adalah suatu prosedur yang berkelanjutan yang bertujuan untuk memasok suatu organisasi atau perusahaan dengan orang-orang yang tepat untuk ditempatkan pada posisi dan jabatan yang tepat pada saat organisasi memerlukannya. Manajemen Sumber Daya Manusia diperlukan untuk meningkatkan efektivitas sumber daya manusia dalam organisasi. Tujuannya adalah memberikan kepada organisasi satuan kerja yang efektif. Untuk mencapai tujuan ini, studi tentang manajemen personalia akan menunjukkan bagaimana seharusnya perusahaan mendapatkan, mengembangkan, menggunakan, mengevaluasi, dan memelihara karyawan dalam jumlah (kuantitas) dan tipe (kualitas). Oleh karena itu upaya-upaya seperti peningkatan kualitas sumber daya manusia juga perlu diperhatikan.
Peran sumber daya manusia sendiri berkembang sesuai dengan perkembangan zaman. Pada tahun 1990an merupakan era dimana produktivitas, mutu serta kemampuan beradaptasi sehingga dibutuhkan SDM yang kompetitif dan komparatif untuk memotivasi, memberdayakan dan mendidik manusia. Pada tahun 2000an merupakan era dimana global networking mulai berkembang sehingga dibutuhkan SDM yang beranekaragam dan memiliki pendekatan tersendiri untuk menjadi inovator dan entrepreneur sedangkan pada tahun 2010 dan kedepannya menjadi era dimana teknologi informasi seperti internet menjadi penting sehingga dibutuhkan SDM yang berwawasan global untuk menjadi entrepreneur.

Referensi :

Tugas Periode 2 Psikologi Manajemen

I.       Pengorganisasian Struktur Manajemen

A.    Definisi Pengorganisasian
            Pengorganisasian adalah suatu proses untuk merancang struktur formal, mengelompokkan dan mengatur serta membagi tugas atau pekerjaan diantara anggota organisasi agar tujuan organisasi dapat dicapai dengan efisien. Pengorganisasian merupakan penentuan sumber daya dan kegiatan yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan organisasi, pengorganisasian juga dapat diartikan sebagai perancangan dan pengembangan suatu organisasi atau kelompok kerja yang akan dapat membawa hal-hal tersebut ke arah tujuan. Pengorganisasian juga merupakan penugasan tanggung jawab tertentu dan kemudian pendelegasian wewenang yang diperlukan kepada individu-individu untuk melaksanakan tugas-tugasnya. Sehingga pengorganisasian dapat disimpulkan sebagai suatu proses penyusunan struktur organisasi yang sesuai dengan tujuan organisasi, sumber daya yang dimiliki, dan lingkungan yang melingkupinya.

B.     Definisi Struktur Organisasi
            Struktur organisasi dapat diartikan sebagai suatu mekanisme-mekanisme formal dengan mana organisasi dikelola. Struktur organisasi juga didefinisikan sebagai mekanisme formal dengan mana organisasi dikelola (Handoko, 2003). Sehingga struktur organisasi juga dapat diartikan sebagai kesatuan kerangka organisasi yang ditetapkan untuk proses manajerial, sistem, pola tingkah laku yang muncul dan terjadi dalam praktek penyelenggaraan organisasi dan manajemen. Struktur organisasi merupakan alat untuk membantu manajemen  dalam mencapai tujuannya. Struktur organisasi dapat memiliki pengaruh yang besar pada anggotanya. Pengaruh struktur organisasi terhadap kepuasan dan kinerja karyawan mengarah pada suatu kesimpulan yang sangat jelas. Struktur organisasi menjelaskan bagaimana tugas kerja akan dibagi, dikelompokkan dan dikoordinasikan secara formal. Sturuktur organisasi juga menunjukkan kerangka dan susunan perwujudan pola tetap hubungan-hubungan di antara fungsi-fungsi, bagian-bagian atau posisi-posisi maupun orang-orang yang menunjukkan kedudukan, tugas wewenang dan tanggung jawab yang berbeda-beda dalam suatu organsasi. Struktur ini mengandung unsur-unsur spesialisasi kerja, standardiasasi, koordinasi, sentralisasi atau desentralisasi dalam pembuatan keputusan dan besaran (ukuran) satuan kerja.

C.     Pengorganisasian Sebagai Fungsi Manajemen
            Pengorganisasian merupakan salah satu fungsi manajemen yang penting karena dengan pengorganisasian berarti akan memadukan seluruh sumber-sumber yang ada dalam organisasi baik yang berupa sumber daya manusia maupun sumber daya lainnya ke arah tercapainya suatu tujuan. Sehingga pengorganisasian seluruh sumber baik manusia maupun non manusia harus diatur dan dipadukan sedemikian rupa untuk berjalannya suatu organisasi dalam rangka pencapaian tujuannya. Hal ini memberikan kejelasan bahwa proses pengaturan di dalam organisasi tidak akan selesai tanpa diikuti oleh aktuasi yang berupa bimbingan kepada manusia yang berada di dalam organisasi tersebut agar secara terus-menerus dapat menjalankan kegiatan sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.

II.    Actuating Dalam Manajemen

A.    Definisi Actuating
            Actuating adalah suatu tindakan untuk mengusahakan agar semua anggota kelompok berusaha untuk mencapai sasaran yang sesuai dengan perencanaan manajerial dan usaha-usaha organisasi. Sehingga actuating memiliki arti menggerakkan orang-orang agar mau bekerja dengan sendirinya atau dengan kesadaran secara bersama-sama untuk mencapai tujuan yang dikehendaki secara efektif. Dalam hal ini yang dibutuhkan adalah kepemimpinan. Actuating adalah pelaksanaan untuk bekerja. Untuk melaksanakan secara fisik kegiatan dari aktivitas tesebut, maka manajer mengambil setiap tindakannya kearah itu. Dalam hal ini, George R. Terry (1986) mengemukakan bahwa actuating merupakan usaha menggerakkan anggota-anggota kelompok sedemikian rupa sehingga mereka berkeinginan dan berusaha untuk mencapai sasaran perusahaan dan sasaran anggota-anggota perusahaan tersebut karena para anggota itu juga ingin mencapai sasaran tersebut. Dari pengertian di atas, pelaksanaan (actuating) tidak lain merupakan upaya untuk menjadikan perencanaan menjadi kenyataan, dengan melalui berbagai pengarahan dan pemotivasian agar setiap karyawan dapat melaksanakan kegiatan secara optimal sesuai dengan peran, tugas dan tanggung jawabnya sebagai anggota dalam suatu organisasi.

B.     Pentingnya Actuating
            Actuating dalam suatu organisasi sangat penting karena memiliki beberapa fungsi. Fungsi dari Pelaksanaan (actuating) adalah sebagai berikut : 1. Mengimplementasikan proses kepemimpinan, pembimbingan, dan pemberian motivasi kepada tenaga kerja agar dapat bekerja secara efektif dan efisien dalam pencapaian tujuan, 2. Memberikan tugas dan penjelasan rutin mengenai pekerjaan, 3. Menjelaskan kebijakan yang ditetapkan, 4. Proses implementasi program agar dapat dijalankan olehseluruh pihak dalam organisasi serta proses memotivasi agar semua pihak tersebut dapat menjalankan tanggung jawabnya dengan penuh kesadaran dan menghasilkan suatu produktivitas yang tinggi.

C.     Prinsip Actuating
Prinsip-prinsip dalam penggerakan (actuating), antara lain sebagai berikut :
1.      Memperlakukan manusia dengan sebaik-baiknya
2.      Mendorong petumbuhan dan perkembangan manusia
3.      Menanamkan pada manusia keinginan untuk melebihi
4.      Menghargai hasil pekerjaan yang baik dan sempurna
5.      Mengusahakan adanya keadilan tanpa pilih kasih
6.      Memberikan kesempatan yang tepat dan bantuan yang cukup
7.      Memberikan dororngan untuk mengembangkan potensi dirinya


III. Mengendalikan Fungsi Manajemen

A.    Definisi Mengendalikan (Controlling)
            Pengendalian (controlling) atau dikenal juga dengan pengawasan aalah penemuan dan penerapan cara dan peralatan untuk menjamin bahwa rencana telah dilaksanakan sesuai dengan yang telah ditetapkan. Hal ini dapat positif maupun negatif. Pengendalian positif mencoba untuk mengetahui apakah tujuan organisasi dicapai dengan efisien dan efektif. Pengendalian negatif mencoba untuk menjamin bahwa kegiatan yang diinginkan atau dibutuhkan tidak tejadi atau terjadi kembali. Pengendalian adalah fungsi terakhir dari proses pelaksanaan manajemen dan sangat penting sehingga harus dilakukan sebaik-baiknya.

B.     Langkah-Langkah Dalam Kontrol
Menurut  T. Hani Handoko, proses pengendalian memiliki lima tahapan, yaitu:
a.       penetapan standar pelaksanaan
b.      penentuan pengukuran pelaksanaan kegiatan
c.       pengukuran pelaksanaan kegiatan nyata
d.      pembandingan pelaksanaan kegiatan dengan standar dan penganalisaan penyimpangan-penyimpangan
e.       pengambilan tindakan koreksi, bila diperlukan

C.     Tipe-Tipe Kontrol
Terdapat 3 tipe dalam pengendalian (controlling), yaitu :
a.       Pengendalian Pendahuluan, dirancang untuk mengantisipasi adanya penyimpangan dari standar atau tujuan dan kemungkinan koreksi dibuat sebelum suatu tahap kegiatan tertentu diselesaikan.
b.      Pengendalian yang dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan kegiatan, merupakan proses dimana aspek tertentu dari suatu prosedur harus disetujui terlebih dahulu atau syarat tertentu harus dipenuhi dulu sebelum kegiatan bisa dilanjutkan untuk menjadi semacam pengecakan ulang dalam menjamin ketepatan pelaksanaan kegiatan.
c.       Pengendalian Umpan Balik, mengukur hasil-hasil dari suatu kegiatan yang telah diselesaikan.

D.    Kontrol Proses Manajemen
Adalah suatu proses yang digunakan untuk mempengaruhi para anggota organisasi agar menerapkan strategi organisasi. Pengendalian manajemen merupakan:
a.       Aktivitas Pengendalian Manajemen
b.      Keselarasan Tujuan
c.       Salah satu alat implementasi Strategi, selain struktur organisasi, manajemen SDM, Budaya
d.      Menekankan aspek Keuangan dan Nonkeuangan
e.       Membantu Mengembangkan Strategi Baru


Referensi :

Afifudin. (2013). Dasar-Dasar Manajemen. Jakarta: ALFA BETA

Handoko, T. Hani. (2003). Manajemen Edisi 2. Yogyakarta: YPFE-YOGYAKARTA


cai.elearning.gunadarma.ac.id/.../download.php?...PENGORGANISASIAN

xa.yimg.com/kq/groups/23216323/.../name/Pengertian+Manajemen.ppt