I. Pengorganisasian
Struktur Manajemen
A. Definisi
Pengorganisasian
Pengorganisasian adalah suatu proses
untuk merancang struktur formal, mengelompokkan dan mengatur serta membagi
tugas atau pekerjaan diantara anggota organisasi agar tujuan organisasi dapat
dicapai dengan efisien. Pengorganisasian merupakan penentuan sumber daya dan
kegiatan yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan organisasi, pengorganisasian
juga dapat diartikan sebagai perancangan dan pengembangan suatu organisasi atau
kelompok kerja yang akan dapat membawa hal-hal tersebut ke arah tujuan.
Pengorganisasian juga merupakan penugasan tanggung jawab tertentu dan kemudian
pendelegasian wewenang yang diperlukan kepada individu-individu untuk
melaksanakan tugas-tugasnya. Sehingga pengorganisasian dapat disimpulkan
sebagai suatu proses penyusunan struktur organisasi yang sesuai dengan tujuan
organisasi, sumber daya yang dimiliki, dan lingkungan yang melingkupinya.
B. Definisi
Struktur Organisasi
Struktur
organisasi dapat diartikan sebagai suatu mekanisme-mekanisme formal dengan mana
organisasi dikelola. Struktur organisasi juga didefinisikan sebagai mekanisme
formal dengan mana organisasi dikelola (Handoko, 2003). Sehingga struktur
organisasi juga dapat diartikan sebagai kesatuan kerangka organisasi yang
ditetapkan untuk proses manajerial, sistem, pola tingkah laku yang muncul dan
terjadi dalam praktek penyelenggaraan organisasi dan manajemen. Struktur
organisasi merupakan alat untuk membantu manajemen dalam mencapai
tujuannya. Struktur organisasi dapat memiliki pengaruh yang besar pada
anggotanya. Pengaruh struktur organisasi terhadap kepuasan dan kinerja karyawan
mengarah pada suatu kesimpulan yang sangat jelas. Struktur organisasi
menjelaskan bagaimana tugas kerja akan dibagi, dikelompokkan dan
dikoordinasikan secara formal. Sturuktur organisasi juga menunjukkan kerangka
dan susunan perwujudan pola tetap hubungan-hubungan di antara fungsi-fungsi,
bagian-bagian atau posisi-posisi maupun orang-orang yang menunjukkan kedudukan,
tugas wewenang dan tanggung jawab yang berbeda-beda dalam suatu organsasi.
Struktur ini mengandung unsur-unsur spesialisasi kerja, standardiasasi,
koordinasi, sentralisasi atau desentralisasi dalam pembuatan keputusan dan
besaran (ukuran) satuan kerja.
C. Pengorganisasian
Sebagai Fungsi Manajemen
Pengorganisasian merupakan salah
satu fungsi manajemen yang penting karena dengan pengorganisasian berarti akan
memadukan seluruh sumber-sumber yang ada dalam organisasi baik yang berupa
sumber daya manusia maupun sumber daya lainnya ke arah tercapainya suatu
tujuan. Sehingga pengorganisasian seluruh sumber baik manusia maupun non manusia
harus diatur dan dipadukan sedemikian rupa untuk berjalannya suatu organisasi
dalam rangka pencapaian tujuannya. Hal ini memberikan kejelasan bahwa proses
pengaturan di dalam organisasi tidak akan selesai tanpa diikuti oleh aktuasi
yang berupa bimbingan kepada manusia yang berada di dalam organisasi tersebut
agar secara terus-menerus dapat menjalankan kegiatan sesuai dengan tujuan yang
telah ditetapkan sebelumnya.
II. Actuating
Dalam Manajemen
A. Definisi
Actuating
Actuating adalah suatu
tindakan untuk mengusahakan agar semua anggota kelompok berusaha untuk mencapai
sasaran yang sesuai dengan perencanaan manajerial dan usaha-usaha organisasi.
Sehingga actuating memiliki arti menggerakkan orang-orang agar mau bekerja
dengan sendirinya atau dengan kesadaran secara bersama-sama untuk mencapai
tujuan yang dikehendaki secara efektif. Dalam hal ini yang dibutuhkan adalah
kepemimpinan. Actuating adalah pelaksanaan untuk bekerja. Untuk melaksanakan
secara fisik kegiatan dari aktivitas tesebut, maka manajer mengambil setiap tindakannya
kearah itu. Dalam hal ini, George R. Terry (1986) mengemukakan bahwa actuating
merupakan usaha menggerakkan anggota-anggota kelompok sedemikian rupa sehingga
mereka berkeinginan dan berusaha untuk mencapai sasaran perusahaan dan sasaran
anggota-anggota perusahaan tersebut karena para anggota itu juga ingin mencapai
sasaran tersebut. Dari pengertian di atas, pelaksanaan (actuating) tidak lain merupakan
upaya untuk menjadikan perencanaan menjadi kenyataan, dengan melalui berbagai
pengarahan dan pemotivasian agar setiap karyawan dapat melaksanakan kegiatan
secara optimal sesuai dengan peran, tugas dan tanggung jawabnya sebagai anggota
dalam suatu organisasi.
B. Pentingnya
Actuating
Actuating dalam
suatu organisasi sangat penting karena memiliki beberapa fungsi. Fungsi dari
Pelaksanaan (actuating) adalah sebagai berikut : 1. Mengimplementasikan proses
kepemimpinan, pembimbingan, dan pemberian motivasi kepada tenaga kerja agar
dapat bekerja secara efektif dan efisien dalam pencapaian tujuan, 2. Memberikan
tugas dan penjelasan rutin mengenai pekerjaan, 3. Menjelaskan kebijakan yang
ditetapkan, 4. Proses implementasi program agar dapat dijalankan olehseluruh
pihak dalam organisasi serta proses memotivasi agar semua pihak tersebut dapat
menjalankan tanggung jawabnya dengan penuh kesadaran dan menghasilkan suatu produktivitas
yang tinggi.
C. Prinsip
Actuating
Prinsip-prinsip dalam penggerakan (actuating), antara lain sebagai berikut :
1.
Memperlakukan manusia dengan
sebaik-baiknya
2.
Mendorong petumbuhan dan
perkembangan manusia
3.
Menanamkan pada manusia keinginan
untuk melebihi
4.
Menghargai hasil pekerjaan
yang baik dan sempurna
5.
Mengusahakan adanya keadilan
tanpa pilih kasih
6.
Memberikan kesempatan yang
tepat dan bantuan yang cukup
7.
Memberikan dororngan untuk
mengembangkan potensi dirinya
III. Mengendalikan
Fungsi Manajemen
A. Definisi
Mengendalikan (Controlling)
Pengendalian (controlling) atau
dikenal juga dengan pengawasan aalah penemuan dan penerapan cara dan peralatan
untuk menjamin bahwa rencana telah dilaksanakan sesuai dengan yang telah
ditetapkan. Hal ini dapat positif maupun negatif. Pengendalian positif mencoba
untuk mengetahui apakah tujuan organisasi dicapai dengan efisien dan efektif.
Pengendalian negatif mencoba untuk menjamin bahwa kegiatan yang diinginkan atau
dibutuhkan tidak tejadi atau terjadi kembali. Pengendalian adalah fungsi
terakhir dari proses pelaksanaan manajemen dan sangat penting sehingga harus
dilakukan sebaik-baiknya.
B. Langkah-Langkah
Dalam Kontrol
Menurut T. Hani Handoko, proses pengendalian memiliki
lima tahapan, yaitu:
a.
penetapan standar
pelaksanaan
b.
penentuan pengukuran
pelaksanaan kegiatan
c.
pengukuran pelaksanaan
kegiatan nyata
d.
pembandingan
pelaksanaan kegiatan dengan standar dan penganalisaan penyimpangan-penyimpangan
e.
pengambilan tindakan koreksi,
bila diperlukan
C. Tipe-Tipe
Kontrol
Terdapat
3 tipe dalam pengendalian (controlling), yaitu :
a.
Pengendalian Pendahuluan, dirancang
untuk mengantisipasi adanya penyimpangan dari standar atau tujuan dan
kemungkinan koreksi dibuat sebelum suatu tahap kegiatan tertentu diselesaikan.
b.
Pengendalian yang dilakukan bersamaan
dengan pelaksanaan kegiatan, merupakan proses dimana aspek tertentu dari suatu
prosedur harus disetujui terlebih dahulu atau syarat tertentu harus dipenuhi
dulu sebelum kegiatan bisa dilanjutkan untuk menjadi semacam pengecakan ulang
dalam menjamin ketepatan pelaksanaan kegiatan.
c.
Pengendalian Umpan Balik, mengukur
hasil-hasil dari suatu kegiatan yang telah diselesaikan.
D. Kontrol
Proses Manajemen
Adalah
suatu proses yang digunakan untuk mempengaruhi para anggota organisasi agar
menerapkan strategi organisasi. Pengendalian manajemen merupakan:
a. Aktivitas
Pengendalian Manajemen
b.
Keselarasan Tujuan
c.
Salah satu alat implementasi Strategi,
selain struktur organisasi, manajemen SDM, Budaya
d.
Menekankan aspek Keuangan dan
Nonkeuangan
e.
Membantu Mengembangkan Strategi Baru
Referensi :
Afifudin. (2013). Dasar-Dasar
Manajemen. Jakarta: ALFA BETA
Handoko, T. Hani. (2003). Manajemen
Edisi 2. Yogyakarta: YPFE-YOGYAKARTA
cai.elearning.gunadarma.ac.id/.../download.php?...PENGORGANISASIAN
xa.yimg.com/kq/groups/23216323/.../name/Pengertian+Manajemen.ppt